Maximum Power Point Pada PLTB Dengan Buck Boost Converter Menggunakan Particle Swarm Optimization

Main Article Content

Fahrullah Himawan
Ilham Pakaya
Diding Suhardi

Abstract

Energi terbarukan pada turbin angin telah dianggap sebagai sumber energi yang berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Sistem pengembangan pada turbin angin merupakan objek yang perlu dikembangkan oleh peneliti. Turbin angin memiliki permasalahan kecepatan angin yang bersifat acak, maka daya output turbin angin generator selalu berfluktuasi maka dari itu perlunya dilengkapi Maximum Power Point Tracking (MPPT) untuk meningkatkan daya efisiensi daya keluaran terhadap perubahan kecepatan angin. Sitem turbin angin berkapasitas 500 W menggunakan Permanent Magnet Synchonous Generator (PMSG). Pada sistem turbin angin ini dilengkapi dengan MPPT berbasis Paticle Swarm Optimization (PSO) dan menggunakan rangkaian DC to DC jenis buck-boost konverter. Dari pengujian sistem ini menghasilkan efisiensi daya keluaran konverter 89% sampai 90% dengan kecepatan angin 8m/s sampai dengan 12 m/s.

Article Details

How to Cite
Fahrullah Himawan, Ilham Pakaya, & Diding Suhardi. (2020). Maximum Power Point Pada PLTB Dengan Buck Boost Converter Menggunakan Particle Swarm Optimization. SinarFe7, 3(1). Retrieved from https://journal.fortei7.org/index.php/sinarFe7/article/view/313
Section
Articles

References

S. Atmadi and A. J. Fitroh, “Pengembangan Metode Parameter Awal Rotor Tipe Savonius,” J. Teknol. Dirgant., vol. 6, no. 1, pp. 41–50, 2008.

K. E. RI, “Blueprint Pengelolaan Energi Nasional Tahun 2006-2025,” Kementeri. Energi dan Sumber Daya Miner., pp. 1–78, 2006.

S. Rochman and B. P. Sembodo, “Rancang Bangun Generator Turbin Angin Putaran Rendah Sebagai Pembangkit Energi Listrik Alternatif Di Daerah Pesisir,” Wahana, vol. 70, no. 1, pp. 25–34, 2018, doi: 10.36456/wahana.v70i1.1564.

P. Virtič, P. Pišek, T. Marčič, M. Hadžiselimovič, and B. Štumberger, “Analytical analysis of magnetic field and back electromotive force calculation of an axial-flux permanent magnet synchronous generator with coreless stator,” IEEE Trans. Magn., vol. 44, no. 11 PART 2, pp. 4333–4336, 2008, doi: 10.1109/TMAG.2008.2001528.

M. Otong and R. M. Bajuri, “Maximum Power Point Tracking ( MPPT ) Pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin Menggunakan Buck-Boost Converter,” Tek. Elektro, vol. 5, no. 2, p. 8, 2016.

J. A. Hamonangan, “Review Perbandingan Teknik Maximum Power Point Tracker (MPPT) untuk Sistem Pengisian Daya menggunakan Sel Surya,” J. Teknol. Dirgant., vol. 16, no. 2, p. 111, 2019, doi: 10.30536/j.jtd.2018.v16.a2998.

B. A. Whiancaka, “Optimasi Pembangkit Listrik TEnaga Hybrid Pada Sektor Sistem Turbin Angin Menggunakan Maximum Power Point Tracking (MPPT) Dengan MEtode Particle Swarm Optimization (PSO) Di PLTH Bayu Baru, Bantul, D.I. Yogyakarta,” J. Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2013, doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.

A. Photovoltaic, “The Comparative Study of Buck_Boost,Cuk, Sepic and Zeta Converter for Power Point Tracking Pho otovoltaic Using P & O Method,” pp. 327–332, 2015.

K. Vigneswaran and P. S. Kumar, “Maximum Power Point Tracking ( MPPT ) Method in Wind Power System,” pp. 680–687, 2016, doi: 10.15680/IJIRSET.2015.0501118.

B. Santosa, “Particle Swarm Optimization,” Part. Swarm Optim., vol. 23, no. 2, pp. 145–156, 2006.